BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Data dan Informasi
Pada dasarnya
data adalah fakta, kejadian, berita, fenomena dan sejenisnya yang dapat diolah
atau diproses berdasarkan prosedur tertentu yang pada akhirnya menjadi keluaran
dalam bentuk informasi. Data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat,
tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum
memliliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadannya, sehingga
diperlukan pengolahan. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan
prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran terhadap data-data
yang dimilikinya.
Berdasarkan
pemahaman terhadap definisi data di atas maka pada kenyataannya data bentuknya
sangat variatif. Salah satu variasi bentuk data dewasa ini cenderung sudah
bersifat abstrak yaitu bisa dilihat misalnya tetapi tidak bisa diraba. Lebih
jauh berdasarkan pengaruh teknologi elektronik sekarang ini banyak dijumpai
data dalam bentuk virtual atau maya yang merupakan hasil rekayasa sistem
dan program aplikasi komputer. Jadi dapat pula dikemukakan bahwa data merupakan
bahan mentah yang posisinya dalam sistem pengolahan data sering dikatakan
sebagai input. Adapun keluarannya disebut informasi.
Menurut Susanto
(2002) informasi adalah hasil pengolahan data dan data adalah
fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan
informasi. Sedangkan menurut Siagian (2002) data merupakan bahan ”mentah”.
Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah
bentuknya menjadi output yang disebut informasi.
Dengan demikian
informasi ini dapat dikatakan sebagai sejumlah data yang sudah diolah atau
diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat
kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan. Sistem pengolah data ini
sangat dibutuhkan sehingga semua data dapat dengan cepat dan mudah menjadi
sekumpulan informasi yang siap pakai.
Sebagai
perbandingan pemahaman terhadap informasi ini berikut ada beberapa definisi
informasi, diantaranya :
a. Informasi
merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari
pengolahan tersebut dapat menjadi informasi.
b. Informasi merupakan
data yang telah mengalami pengolahan
c. Informasi
memberikan makna
d. Informasi
berguna atau bermanfaat
Informasi
merupakan bahan pembuat keputusan.
2.2 Ciri Informasi
Sejumlah informasi yang biasa kita
dengarkan atau kita peroleh kadang memiliki karakteristik yang berbeda,
tentunya hal itu disesuaikan dengan sumber informasi, bentuk dan jenis
informasi serta untuk apa informasi itu kita cari. Dalam membantu
anda untuk mengenali bagaimana informasi itu bisa kita kenali, maka berikut
penjelasan mengenai ciri-ciri informasi. Deni Darmawan (2001) menjelaskan 5
ciri dari informasi yang bisa memberikan makna bagi pengguna, diantaranya:
a. Amount of
Information (Kuantitas Informasi), dalam arti bahwa informasi yang
diolah oleh suatu prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan
banyaknya informasi.
b. Quality of
Information (Kualitas Informasi), dalam arti bahwa informasi yang
diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas
informasi.
c. Recency of
Information (Informasi Aktual), dalam arti bahwa informasi yang
diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
d. Relevance of
Information (Informasi yang relevan atau sesuai), dalam arti
bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan
informasi.
e. Accuracy of
Information ( Ketepatan Informasi), dalam arti bahwa informasi yang
oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi
f. Autehnticity of
Information ( Kebenaran Informasi), dalam arti bahwa informasi
yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan
informasi yang benar.
Ciri-ciri dari
informasi ini idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika kita akan
merumuskan atau membuat kebijakan tertentu, sehingga tindakan atau aktivitas
yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi yang
dimaksud.
Ciri-ciri informasi yang berkualitas menurut Raymond Mc.
Leod adalah:
a.
Akurat, informasi
harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan informasi tersebut harus bebas
dari kesalahan-kesalahan.
b.
Tepat waktu, informasi
itu harus tersedia/ ada pada saat informasi tersebut diperlukan dan tidak
terhambat.
c.
Relevan, informasi
yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
d.
Lengkap, informasi
harus diberikan secara lengakap karena bila informasi yang dihasilkan
sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam mengambil keputusan (Mcleod, 2001:6)
e.
Correctness, berarti
informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.
f.
Security, berarti
informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir
keuntungannya dan dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai
efektifitasannya.
2.3 Komponen-komponen Informasi
Sebuah
informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang
menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu
komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekat-an information
system, pada dasarnya ada sekitar 8 komponen. Adapun keenam komponen
atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Root of Information, yaitu komponen
akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses
pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah
informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.
b.
Bar of Informatione, merupakan
komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan
dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi
bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca Headline dalam
sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca
informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada head
line tadi bisa dipahami secara utuh.
c.
Branch of Informationl, yaitu komponen
informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai
contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis
sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti Matematika bentuknya adalah hasil
dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang,
biasanya disebut dengan hasil perhitungan. Adapun dalam bidang sosial,
misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau
melakukan sesuatu.
d.
Stick of Information, yaitu komponen
informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini
merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap(suplement) terhadap
informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu
mengambil kebijakan/keputusan untuk menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka
untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari
keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
e.
Bud of Information, yaitu komponen
informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaannya
sangat penting sehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan
datang informasi ini akan berkembang dan dicari serta ditunggu oleh pengguna
informasi sesuai kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen ini adalah
informasi tentang masa depan, misalnyabakat dan minat, cikal bakal prestasi
seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
f.
Leaf of Information, yaitu komponen
informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan
kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini
berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang
menjelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.
Secara ideal
keenam komponen ini sebaiknya dipahami oleh seseorang yang akan melaksanakan
interaksi atau komunikasi. Keenam komponen informasi ini juga merupakan satu
kesatuan dan jika hanya beberapa komponen yang dipahami maka seseorang tidak
akan merasa paham, tentang, dan siap dalam menerapkan atau memanfaatkan
informasi yang diterimanya. Maka keenam komponen informasi tersebut, satu
dengan yang lainnya saling berhubungan dan memiliki unsur ketergantungan.
Informasi yang mampu mendukung proses pengambilan keputusan adalah yang memenuhi
paling sedikit enam komponen. Keenam komponen ini sekaligus menjadi syarat
sehingga sebuah informasi menjadi berkualitas, yaitu berdasarkan data yng valid
dan reliabel, utuh, sumber pertamanya dapat dipercaya, mutakhir, akurat, dan
disimpan sedemikian rupa sehingga mendasari pemahaman seseorang sepanjang
waktu seiring perkembangan zaman sebagai alat pendukung proses pengambilan
keputusan apabila diperlukan.
2.4
Jenis - Jenis Data
2.4.1
Menurut cara memperolehnya
Data
primer yaitu
data yang dikumpulkan dan diolah sendiri atau seorang atau suatu organisasi
langsung dari obyeknya. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21
untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
Data
sekunder
yaitu data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain
dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.
Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari
surat kabar atau majalah.
2.4.2
Menurut sumbernya
Data
internal adalah
data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu
organisasi. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
Data
eksternal yaitu
data yang menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar suatu
organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada
konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain
sebagainya.
2.4.3
Menurut sifatnya
Data kualitatif adalah data yang
bukan dalam bentuk angka. Data
kuantitatif adalah data dalam bentuk angka
Menurut waktu pengumpulannya :
a. Cross section / insidentil adalah
dikumpulkan pada suatu waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31
desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain
sebagainya.
b. Data berkala / time series data
adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu
perkembangan atau kecenderungan keadaan/peristiwa/kegiatan. Contoh data
time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro
eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan
doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
2.5 Metode
Pengumpulan Data
Ada beberapa metode pengumpulan data yaitu sebagai berikut;
a. Metode Observasi
Pengamatan melibatkan semua indera
(penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat
dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik.
Jenis
metode observasi adalah sebagai berikut; (1) Observasi partisipatif, ialah observasi di mana orang yang
mengobservasi (pengamat, observer) benar-benar turut serta mengambil bagian
dalam kegiatan yang dilakukan oleh orang atau objek yang diamati (observee,
observi). Misalnya guru mengamati perilaku siswa di kelas sambil mengajar,
sehingga guru langsung dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan
siswa. (2) Pada observasi sistematis
ini, pengamat sebelumnya menyusun kisi-kisi yang memuat faktor-faktor yang akan
diobservasi beserta kategori masalahnya. Berdasarkan kisi-kisi tersebut,
observer selanjutnya menjabarkan dalam daftar cek dan/atau skala penilaian.
Apabila dalam suatu observasi tidak terdapat sistematika struktur kategori itu,
observasi itu disebut observasi nonsistematis atau tidak terstruktur. (3) Observasi experimental,
ialah observasi yang dilakukan secara nonpartisipatif dan secara sistematis,
untuk mengetahui perubahan-perubahan atau gejala-gejala sebagai akibat dari
situasi yang sengaja diadakan. Misalnya untuk mengetahui perkembangan klien
setelah dilakukan treatment dalam konseling individual (perorangan).
- Metode Wawancara
Metode wawancara pengumpulan data melibatkan penyajian
stimulus verbal dan jawaban dalam hal tanggapan lisan. Metode ini dapat
digunakan melalui wawancara pribadi dan, jika mungkin, melalui wawancara
telepon.
Metode
pengumpulan informasi melalui wawancara pribadi biasanya dilakukan dengan cara
yang terstruktur. Dengan demikian kita sebut sebagai wawancara wawancara
terstruktur. Wawancara tersebut melibatkan penggunaan serangkaian pertanyaan
yang telah ditentukan dan teknik pencatatan yang terstandar. Wawancara terbagi atas wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur.
(1) Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa
informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah
dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape
recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran
wawancara. (2) Wawancara
tidak terstruktur
adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat
poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
- Metode Kuesioner
Dalam metode ini kuesioner dikirim kepada orang yang
bersangkutan dengan permintaan untuk menjawab pertanyaan dan mengembalikan
kuesioner. Kuesioner terdiri dari sejumlah pertanyaan dicetak atau diketik
dalam urutan tertentu pada suatu bentuk atau set formulir.
d. Dokumen
Pengambilan
data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi.
Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
e. Pengukuran
Fisik
Alat ukur harus
dikalibrasi sebelum mulai melakukan pengukuran, alat ukur harus memenuhi
standar penelitian, alat ukur harus mudah dijalankan dan dikendalikan,
pengukuran memperhatikan kondisi yang disyaratkan dalam perumusan
masalah(misalnya: suhu atau tekanan)
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah
fakta, kejadian, berita, fenomena dan sejenisnya yang dapat diolah atau
diproses berdasarkan prosedur tertentu yang pada akhirnya menjadi keluaran
dalam bentuk informasi. Sedangkan informasi dapat dikatakan sebagai sejumlah
data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam
rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan. Ciri-ciri informasi yang berkualitas menurut adalah Akurat, Tepat waktu, Relevan, Lengkap, Correctness, Security.
Data terdiri dari dari data primer dan
sekunder. Metode-metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu; (1)
Kuesioner, (2) Wawancara, (3) Dokumen, (4) Pengukuran Fisik, (5) Observasi.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Deni. (2008). Mengenal Teknologi Informasi.
Available at https://denidarma.wordpress.com/ [Accesed 18/03/2015]
http://blog.umy.ac.id/widget/ciri-ciri-informasi-berkualitas/ [Accesed 17/03/2015]
https://id.scribd.com/doc/88520619/Konsep-Dasar-Teknologi-Informasi [diunduh pada
18/03/2015, pada pukul 18:13]
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dra.%20Endang%20Mulyatiningsih,%20M.Pd./METODE%20PENGUMPULAN%20DATA.pdf [diunduh pada
17/03/2015, pada pukul 22:10]
https://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/ [Accesed
18/03/2015]
https://www.academia.edu/9164671/06_pengumpulan_data [diunduh pada
18/03/2015, pada pukul 18:13]
0 komentar:
Posting Komentar
Mulutmu Harimaumu,...
so, jaga perkataannya yaa... karena tutur kata itu mencerminkan kepribadaian ^_^